Senin, 08 Juni 2009

Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas

ViVa Soil… Soil Solid…

GMIT merupakan salah satu himpunan kemahasiswaan yg bergerak di bidang keprofesian di mana berdiri dibawah jurusan tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Soil...Viva!!! Viva… Solid !!!

Kata-kata Ini Slalu di Ucapkan oleh Anak-Anak Tanah, ketika sedang berkumpul bersama Soiler-Soiler di Selurah Penjuru Taanah Air.

Profil GMIT

GROUP MAHASISWA ILMU TANAH…..adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang keorganisasian dan keprofesian.. GMIT berdiri sejak tahun 1978 dan didirikan oleh rekan-rekan senior GMIT dengan Ketua yamg Pertama adalah Bpk : Muhajirin. KENAPA GROUP MAHASISWA ILMU TANAH ??? GMIT adalahsatu-satunya himpunan keprofesian dengan menggunakan kata “Group”, Karena Pada waktu itu DEWAN SENAT Mahasiswa Di BAKUKAN !!! menurut SK mentri no. 28. sehingga keorganisasian mahasiswa pada waktu itu tidak memiliki wadah Untuk Menyalurkan aspirasi maka Untuk mengHindari Hal tsb
Para Pendiri GMIT sepakat Menamai Himpunan Ini dengan meggunakan nama “GROUP”. oleh karena itu Resmi Berdiri GROUP MAHASISWA ILMU TANAH
sejak tahun 1978 sampai sekarang, dengan harapan Seluruh Mahasiswa Ilmu Tanah Universitas Andalas, dapat menyalurkan aspirasinya baik dalam bidang keilmuan maupun Seni.

(Rasyidin. A, 2007)

Sejarah Ilmu Tanah

Ilmu tanah di Indonesia Pertama diajarkan di Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (merupakan kelanjutan dari Lanbouw Hogeschool yang didirikan 1940) oleh staf pengajar dari Belanda Prof. Dr. Ir. F.A. van Baren (pakar agrogeologi dan mineralogi) dan Prof. Dr. H.J. Hardon (pakar ilmu tanah dan kesuburan tanah). Kemudian digantikan oleh Drs. F.F.F.E. van Rummelen dan Dr. J. van Schuylenborgh. Akibat nasionalisasi, sejak tahun 1957 digantikan oleh Drs. Manus dan Dr. Ir. Tan Kim Hong. Penelitian tanah di Indonesia mulai saat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial Belanda oleh Dr. E.C.Jul. Mohr (1873–1970). Dr. Mohr yang bertugas di Indonesia sebagai kepala Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek di Bogor telah menjalankan survai di Indonesia sejak tahun 1920. Beliau menerbitkan bukunya tahun 1933: Mohr, E.C.J., 1933. De Bodem der Tropen in het Algemeen, en die van Nederlandsch-Indie in het Bijzonder. (Tanah-tanah di Daerah Tropis, dengan rujukan khusus di Hindia Belanda).

Buku tersebut memaparkan iklim dan komposisi tanah di berbagai tempat di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Timor, Papua, Maluku, Halmahera, Kalimantan dan Sulawesi, disempurnakan dan diedarkan kembali: Mohr, E.J.C., van Baren, F.A. and van Schuylenborgh, J., 1972. Tropical soils: a comprehensive study of their genesis. 3rd edition. Mouton – Ichtiar Baru – van Hoeve, The Hague.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com